Minggu, 19 Oktober 2008
Sedikit tentang Festival film
Festival film ini diadakan atas dasar wujud apresiasi budaya yang ada di Indonesia. Dengan tetap mengedepankan identitas kita sebagai bangsa yang kaya akan budaya. Ini kami dasari atas sebuah keprihatinan kami terhadap makin memudarnya budaya sebagai integritas bangsa.
Sebagai sontoh ketika budaya kemandirian yang kita miliki kemudian digantikan dengan begitu saja oleh budaya ketergantungan dari pihak asing. Bukti konkritnya dapat kita lihat dan rasakan betapa semakin menghegemoninya peradaban neoliberal terhadap tatanan sosial, politik, maupun budaya Indonesia itu sendiri. betapa kita begitu mengagungkan budaya nelib tersebut tanpa kita sadari bahwa sesungguhnya kita pun adalah bangsa yang berbudaya.
Dari pemahaman ini, kita tahu bahwa ranah budaya merupakan ranah yang sangat potensial bagi timbulnya suatu hegemoni. Budaya sebagai identitas bangsa sangat penting untuk menunjukkan eksistensi bangsa kita. Akhir-akhir ini kita mulai meninggalkan dan lupa akan budaya-budaya yang dimiliki bangsa kita seperti budaya gotong-royong, musyawarah mufakat, hormat-menghormati, serta banyak lagi budaya luhur yang dimiliki oleh bangsa kita.
Melalui kegiatan festival film independen ini, diharapkan kita mulai sedikit-demi sedikit menengok apa saja sebenarnya yang terjadi dengan budaya kita, apakah mengalami kemajuan, atau mengalami kemunduran bahkan mengalami distorsi nilai. Dengan melihat kondisi realita melalui film ini, diharapkan kita kembali sadar akan budaya bangsa kita dan dengan demikian diharapkan akan tumbuh kesadaran dan motivasi untuk melestarikan budaya banngsa yang beraneka ragam dan bernilai luhur.
Kegiatan ini diselenggarakan atas maksud tersebut. namun ini hanyalah sebuah langkah kecil. Sebab yang menentukan adalah komitmen dari seluruh elemen bangsa ini untuk melestarikan budaya bangsa sebagai jati diri dan identitas bangsa. Dengan adanya festifal film ini diharapkan pula para pecinta film indie mampu memberikan potret kehidupan berbangsa dan berbudaya di negeri ini yang banyak dinilai telah pudar. Misalnya saja saat ini Indonesia dikenal memiliki budaya korupsi, tidak disiplin, malas, plagiat, dan sebagainya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar